Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kehidupan
sehar-hari, baik ilmu formal ataupun non formal. Pendidikan formal dapat
diperoleh dari sekolah, sedang ilmu non formal dapat diperoleh darimana saja,
bias dari lingkungan sekitar ataupun dalam rumah sendiri. Peran guru sangat
signifikan dalam pembentukan karakter seseorang anak selain kedua orang tuanya.
Dan seorang pengajar atau guru adalah orang tua kedua bagi anak didik selain
orang tua yang harus ditaati. Sebab, perang seorang guru juga sama dengan peran
orang tua yaitu mendidik dan mengajar (sekarang guru hanya mendidik ?) hal-hal
yang baik kepada anak didik. Anak yang mulanya tidak tahu apa-apa bisa menjadi
pintar juga karena andil seorang guru.
Begitu besar jasa seorang guru pada anak
didiknya. Maka sudah selayaknya seorang murid menghargai dan menghormati
gurunya sebagai tanda terima kasih. Selain guru yang punya tanggung jawab yang
besar terhadap muridnya, murid juga punya tanggung jawab pada gurunya. Jika hal
ini bisa dilaksanakan maka kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik
dan seimbang.
Untuk meraih ilmu yang bermanfaat tidak hanya
tergantung pada kepandaian seorang murid saja, tetapi juga tergantung pada
ridha seorang guru. Supaya menjadi murid yang berbakti kepada guru dan berahlak
mulia, maka perlu diperhatikan adab dan tanggung murid pada gurunya. Hal ini
harus dilakukandan diterapkan oleh smua murid agar ilmunya bermanfaat untuk
dunia dan akhirat.
Adapun diantara tanggung jawab seorang murid
terhadap gurunya, antara lain :
1. Mendengarkan Dengan Perhatian Penuh.
Dengan mendengarkan pelajaran yang disampaikan
oleh guru murid akan memperoleh pemahaman yang benar. Selain itu guru juga akan
merasa dihormati dan dihargai sehingga guru akan semangat mengajarkannya.
2. Dihadapan Guru Hendaknya Bersikap Rendah
Hati.
Kedudukan seorang murid adalah dibawah guru,
karena itu sangat penting menunjukkan rasa hormat dengan rendah hati. Sebab
murid yang beradab dan rendah hati akan mendapat perhatian yang lebih dari
gurunya. Begitu juga sebaliknya jika murid bertingkah semena-mena pada gurunya,
maka sang guru pun akan memperalkukan muridnya dengan cara yang sama.
3. Berdiri Untuk Menghormati.
Dalam suatu majlis, ketika guru dating
sebaiknya berdiri untuk menyambut kedatangnya. Jangan duduk sampai ia
mengijinkan duduk. Setelah itu duduklah dihadapannya dengan sopan dan tidak
mendahului guru didalam berbicara atau bahkan memutuskan pembicaraannya.
4. Ajukan pPertanyaan Dengan Lemah Lembut.
Jika tidak mengerti suatu masalah yang
diajarkan guru, maka hendaknya mengajukan pertanyaan kepada nya dengan
perkataan yang lemah lembut dan jelas agar guru mengerti apa yang ditanyakan.
Sehingga kegiatan belajar akan terasa hidup dan menyenangkan.
5. Menjawab Pertanyaan Guru Dengan Baik.
Jika guru mengajukan pertanyaan tentang
pelajaran yang baru disampaikan, maka jawablah pertanyaan gurunya dengan baik.
Jangan mendahului menjawab guru bertanya kepada yang orang lain, karena sikap
yang demikian menunjukkan kesombongan dan adab yang rendah seakan-akan merasa
yang paling pandai.
6. Memberi Salam Kepada Guru Setiap Kali
Bertemu.
Hendaknya mendahului memberikan salam dan
menjabat tangannya setiap kali bertemu dengan sang guru, serta menghadapinya
dengan wajah ceria penuh senyum, meskipun itu diluar lingkup belajar mengajar.
Hal itu akan membuat guru tersanjung dan merasa dihormati.
7. Menjenguknya Bila Sakit.
Jika guru sedang sakit maka segeralah
menjenguk, tanyakan tentang kesehatannya dan doakan agar beliau lekas sembuh.
8. Bermusyawarah Dengannya.
Jika menghadapi urusan-urusan atau pelajaran
yang dianggap sulit untuk diatasi sendiri maka hendaknya bermusyawarah dengan
guru. Karena guru akan memberikan nasehat-nasehat dan solusi yang terbaik.
9. Mendengarkan Nasehat-Nasehatnya Dengan Baik
Apabila guru sedang memberikan nasehat maka
dengarkan dengan baik jangan menyela ditengah-tengah pembicaraannya. Dan
apabila yang disampaikan itu tidak sesuai dengan kata hati, atau tidak sesuai
dengan kenyataan yang dihadapi, maka sampaikan keberatan itu dengan tutur
bahasa yang baik, agar tidak menyinggung perasannya.
10. Tidak Memanggil guru Dengan Sebutan
Namanya.
Jangan sesekali memanggil guru dengan namanya,
karena itu merupakan perbuatanyang tidak sopan serta tidak memiliki rasa hormat
kepada sang guru.
11. Jangan Berjalan Didepannya.
Berjalan didepan guru itu menunjukkan ketidak
sopanan serta berbau takabur, sepertinya ia lebih mulia dari pada gurunya.
Kalupun harus berjalan dihadapannya hendaknya membungkukkan badan dan
mengucapkan permisi kepadanya.
12. Tidak Menduduki Tempat Duduknya.
Maksudnya tempat duduk yang sering dipakai
duduk saat dia mengajar. Karena itu merupakan perbuatantidak sopan dan tidak
menghargai sang guru.
13. Menjaga Rahasia Guru.
Hendaknya murid yang mengetahu kekurangan atau
aib gurunya, dapat menutup rapat-rapat mulutnya. Murid yang menyebarkan rahasia
atau aib gurunya sama dengan melecehkan kehormatan guru dan merobek
kepercayaannya.
14. Tidak Berdusta Kepada Guru.
Katakana pa adanya jika ia bertanya sesuatu,
meskipun itu terasa pahit. Murid yang berani berdusta kepada gurunya, maka ia
akan lebih berani lagi dusta kepada yang lain. Inilah awal yang tidak baik bagi
pertumbuhan jiwa seseorang.
15. Tidak Menunjukkan Muda Masam.
Ketika guru menegur atau menasehati jangan marah,
dan jangan bermuka masam. Tetapi hendaknya memperhatikan dan mengucapkan terima
kasih atas tegurannya. Hal itu menunjukkan bahwa sang guru sangat menyayangi
dan perhatian pada muridnya, dia tidak ingin muridnya terjerumus dalam
berbuatan yang menyimpang.
16. Menghindari Su’udzon.
Buruk sangka atau su’udzon merupakan perbuatan
yang tercela apalagi terhadap guru yang telah membagi ilmunya demi untuk
kebaikan sang murid. Guru yang baik tidak mungkin menjerumuskan/melukai anak
didiknya.
17. Tidak Menganggap Kritik Guru adalah
Penghancuran.
Sebuah teguran/kritik yang dilontarkan
pengajar/guru kepada anak didiknya, mempunyai tanda bahwa ia menyayangi anak
didiknya, sehingga ia merasa perlu untuk mengingatkan agar tidak terjerumus
pada perbuatan-perbuatan mungkar dan tercela yang akan merugikan dirinya
sendiri. Untuk itu seorang didik tidak perlu berburuk sangka jika dirinya
diingatkan atas kesalahan dan kelalaian yang telah dilakukannya. Justru
berterima kasihlah kepadanya.
18. Mendoakan Guru Yang Telah Meninggal Dunia.
Jika salah satu guru ada yang meninggal dunia,
maka doakanlah dia agar semua dosa-dosanya diampuni dan diberikan tempat yang
paling mulia disisi-Nya.
Guru Ibarat pahlawan tanpa tanda jasa. Begitu
besar jasa dan pengorbanannya, tanpa mengenal lelah berusaha sekuat tenaga agar
anak didiknya bisa menjadi anak yang berguna. Tak ada balasan yang
diharapkannya kecuali rasa hormat dan dihargai. Maka hendaknya adab dan
tanggung jawab murid kepada guru dapat diterapkan dengan benar sebagai rasa
terima kasih kita atas jasa-jasa mereka dan akhirnya kita bisa mendapat ilmu
yang barokah dunia akhirat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar